Sekelompok Ilmuwan melakukan
penelitian terhadap burung-burung yang hidup di Philadelphia untuk
mengembangkan khasanah Pengetahuan Perguruan Tinggi Amerika.
Penelitian tersebut sebenarnya telah lama usai yakni pada tahun 1993
dan menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya :
Mengenai kesalahan pandangan
manusia yang menganggap bahwa berkicaunya burung adalah untuk
menghibur manusia di pagi hari. Sesungguhnya kombinasi kicauan yang
beragam ketika musim kawin adalah merupakan kicauan burung jantan yang
sedang berupaya untuk menarik perhatin burung betina. Kicauan dengan
beranekaragam irama itu sangat indah hingga mencapai ukuran yang
disukai oleh telinga manusia.
Kicauan burung menjadi semakin
menarik keika pagi hari di musim semi, yang mana kicauan burung
tersebut merupakan tanda bahwa burung jantan sedang membuat sarang.
Mereka berkicau dengan cara yang mengagumkan dan kuat untuk
menunjukkan keberadaannya di tempat itu. Mereka berkicau nyaring
dilangit sebelum dan ketika musim kawin. Lalu kicauan tersebut akan
berkurang sedikit demi sedikit ketika dalam tahapan/fase menetaskan
telur, dan perlahan akan menjadi tenang. Ketika anak burung sudah
mulai meninggalkan sarangnya. Kicauan burung jantan akan semakin
menjadi luar biasa selama musim kawin. Hal ini ditunjukkan oleh para
peneliti burung ketika meneliti kebiasaan mereka dalam berkicau. Satu
burung akan dapat berkicau lebih banyak dari 2.300 macam dalam sehari.
Mereka belum berhenti kaetika pembuatan sarangnya belum sempurna,
hingga burung betina yang diinginkan datang. Ketika itulah burung
jantan mulai mengarahkan suaranya dan badannya untuk memuaskan dan
meyakinkan burung betina yang tertarik kepadanya. Fase seperti ini
terus berlangsung berhari-hari sebelum sang betina betul-betul
menerima da memulai kawin, dan kadang diperlukan cara kekerasn untuk
mengusir saingannya dari sarangnya. Ikatan seperti ini akan terus
berlangsung selama satu musim bagi sebagian burung, sedangkan sebagian
lainnya, terutama burung undan ( al-Baj’) dengan pasangannya akan
melangsungkanya selama hidupnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa
90% burung berkicau membatasi perkawinanya hanya satu kali saja,
tetapi sebagian lainnya memiliki banyak pasangan yang mana satu burung
jantan akan mengawini lebih dari dua betina. Atau sebaliknya satu
burung betina akan kawin dengan dua atau lebih burung jantan.
Pembahasan dalam penelitian tersebut menunjukkan keindahan kicauan
burung di pagi hari bersumber dari burung jantan yang melakukan siasat
dengan model ini, dan burung yang bermigrasi saat musim kawin sangat
sedikit. Ketika burung jantan sendirian dia berkicau mencari
pasangannya. Dia akan berkicau lama dan tenang. Begitu ia merasakan
kehadiran sang betina dia akan berkicau dengan kidung cinta dan
pembelaan terhadap sarangnya. Kicauan-kicauan itu sangat singkat dan
pendek.
Hanya saja pada burung yang
memiliki banyak pasangan, ketika dia akan menarik burung betina yang
lain, dia akan bergerak sejauh mungkin untuk menghindari sarang
betinanya yang pertama. Kemudian ia akan berkicau agak panjang sekali
lagi, sehingga betina yang lain akan mengira kalau burung jantan itu
masih sendiri dan memiliki sarang yang bagus. Akan tetapi akibat
siasat seperti ini bisa jadi tidak menguntungkan, sebab bisa jadi saat
ia kembali ke sarangnya yang pertama ia sudah mendapati betinanya
sudah bersama jantan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar