Rabu, 30 Mei 2012

Mengapa burung berkicau di pagi hari?

Sekelompok Ilmuwan melakukan penelitian terhadap burung-burung yang hidup di Philadelphia untuk mengembangkan khasanah Pengetahuan Perguruan Tinggi Amerika. Penelitian tersebut sebenarnya telah lama usai yakni pada tahun 1993 dan menghasilkan beberapa kesimpulan, diantaranya :
Mengenai kesalahan pandangan manusia yang menganggap bahwa berkicaunya burung adalah untuk menghibur manusia di pagi hari. Sesungguhnya kombinasi kicauan yang beragam ketika musim kawin adalah merupakan kicauan burung jantan yang sedang berupaya untuk menarik perhatin burung betina. Kicauan dengan beranekaragam irama itu sangat indah hingga mencapai ukuran yang disukai oleh telinga manusia.
Kicauan burung menjadi semakin menarik keika pagi hari di musim semi, yang mana kicauan burung tersebut merupakan tanda bahwa burung jantan sedang membuat sarang. Mereka berkicau dengan cara yang mengagumkan dan kuat untuk menunjukkan keberadaannya di tempat itu. Mereka berkicau nyaring dilangit sebelum dan ketika musim kawin. Lalu kicauan tersebut akan berkurang sedikit demi sedikit ketika dalam tahapan/fase menetaskan telur, dan perlahan akan menjadi tenang. Ketika anak burung sudah mulai meninggalkan sarangnya. Kicauan burung jantan akan semakin menjadi luar biasa selama musim kawin. Hal ini ditunjukkan oleh para peneliti burung ketika meneliti kebiasaan mereka dalam berkicau. Satu burung akan dapat berkicau lebih banyak dari 2.300 macam dalam sehari. Mereka belum berhenti kaetika pembuatan sarangnya belum sempurna, hingga burung betina yang diinginkan datang. Ketika itulah burung jantan mulai mengarahkan suaranya dan badannya untuk memuaskan dan meyakinkan burung betina yang tertarik kepadanya. Fase seperti ini terus berlangsung berhari-hari sebelum sang betina betul-betul menerima da memulai kawin, dan kadang diperlukan cara kekerasn untuk mengusir saingannya dari sarangnya. Ikatan seperti ini akan terus berlangsung selama satu musim bagi sebagian burung, sedangkan sebagian lainnya, terutama burung undan ( al-Baj’) dengan pasangannya akan melangsungkanya selama hidupnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa 90% burung berkicau membatasi perkawinanya hanya satu kali saja, tetapi sebagian lainnya memiliki banyak pasangan yang mana satu burung jantan akan mengawini lebih dari dua betina. Atau sebaliknya satu burung betina akan kawin dengan dua atau lebih burung jantan. Pembahasan dalam penelitian tersebut menunjukkan keindahan kicauan burung di pagi hari bersumber dari burung jantan yang melakukan siasat dengan model ini, dan burung yang bermigrasi saat musim kawin sangat sedikit. Ketika burung jantan sendirian dia berkicau mencari pasangannya. Dia akan berkicau lama dan tenang. Begitu ia merasakan kehadiran sang betina dia akan berkicau dengan kidung cinta dan pembelaan terhadap  sarangnya. Kicauan-kicauan itu sangat singkat dan pendek.
Hanya saja pada burung yang memiliki banyak pasangan, ketika dia akan menarik  burung betina yang lain, dia akan bergerak sejauh mungkin untuk menghindari sarang betinanya yang pertama. Kemudian ia akan berkicau agak panjang sekali lagi, sehingga betina yang lain akan mengira kalau burung jantan itu masih sendiri dan memiliki sarang yang bagus. Akan tetapi akibat siasat seperti ini bisa jadi tidak menguntungkan, sebab bisa jadi saat ia kembali ke sarangnya yang pertama ia sudah mendapati betinanya sudah bersama jantan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar